Upaya Penyisiran Gajah Sumatera yang Merusak Kebun Warga

Pewarta : Adam Gumelar | Editor : Nurul Ikhsan

AKSIIKLIM.com, Riau – Maraknya pembukaan lahan dan sempitnya ruang gerak satwa liar menjadikan makin tingginya konflik yang terjadi antara manusia dan satwa itu sendiri.

Seperti yang terjadi Rabu, (2/2/2022), Tim Balai Besar KSDA Riau dari Resort Kerumutan Selatan (Pekan Heran) melakukan mitigasi konflik satwa liar gajah sumatera di Desa Aur Cina dan Desa Pejangki, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Inhu.

Laporan diterima dari Wakil Bupati Inhu dan Kepala Desa Aur Cina bahwa satwa liar Gajah Sumatera memasuki perkebunan warga Desa Aur Cina.

Menurut keterangan Kades Aur Cina, gajah sudah bergerak memasuki Desa Pejangki, Kecamatan Batang Cenaku lewat areal perkebunan sawit PT. Arvena Sepakat yang berbatasan dengan Kecamatan Batang Gansal. Dari informasi diketahui gajah sudah dua hari berada di wilayah tersebut, dan merusak perkebunan sawit warga yang baru ditanam.

Bersama masyarakat, tim turun ke lokasi kebun sawit warga yang dirusak dan ditemukan jejak gajah serta sisa makanan berupa tanaman sawit. Selanjutnya tim melakukan upaya penyisiran di sekitar hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT), namun tidak menemukan satwa tersebut. Diperkirakan gajah berjumlah dua ekor dan bergerak ke arah selatan menuju ke Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Inhu.

Pengecekan dan penyisiran jejak satwa dilakukan Tim bersama Staf Kesbangpol Kab. Inhu kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan tindakan anarkis terhadap satwa yang dilindungi oleh Undang – Undang termasuk satwa liar gajah sumatera yang tergolong satwa langka dan hampir punah.

By Adam Gumelar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Menarik Lainnya